Untuk memenuhi kebutuhan harian dan berobat, Hartian katakan bahwa dia ditanggung oleh sang bapak yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan.
“Mau seberapa juga gajinya bapakku. Pas-pasan juga dia dapat uang dalam sehari,Tak ada pilihan lain, saya hanya bisa menghabiskan waktunya di dalam rumah sembari menjaga si buah hati dengan obat-obatan seadanya.” ujarnya Hartian terharu.
Masih di tempat yang sama, sang kakek, Haidir (52) tampak tidak mampu menutupi rasa haru saat menerima bantuan pengobatan dari Korem 143/HO.
Haidir katakan, selaku buruh bangunan dirinya bisa mengumpulkan uang sekitar Rp. 1 juta per bulan dan itu pun tidak tetap.
“Untuk kebutuhan per Minggu Rifa’i saja sekitar Rp. 500 ribu. Saya pun dibantu saudara-saudara. Kemudian untuk mengantar Rifa’i, kami bersyukur ada Pak Babinsa yang mengantar ,”ujar Haidir.
“Sekali lagi, terima kasih bapak-bapak Korem yang telah membantu kami.,”pungkas bapak dari 4 orang anak itu sembari terharu.
Untuk diketahui, selain menanggung Hartian dan cucunya, Haidir masih menanggung 3 orang yang saat ini masih sekolah di bangku kelas 3 SMA, 2 SMP dan 6 SD.(ismar/FNN)