Menurut Gusli, tingginya pembelian beras untuk tunjangan ASN di Bulog akan membuat BUMN itu melakukan penyerapan yang tinggi pula terhadap hasil panen gabah petani.
Dengan demikian, hal itu juga akan menyejahterakan petani yang selama ini kerap menjual gabahnya ke tengkulak dengan harga dibawah standar.
“Bulog itu membeli gabah petani melalui mitra-mitranya dengan harga yang kompetitif. Semakin banyak beras bulog yang keluar dari gudang Bulog, akan berbanding dengan penyerapan beras dari petani. Inilah yang kita tengah upayakan,” terang GTS.
Terkait tunjangan beras itu lanjut GTS, pihaknya telah menyiapkan Peraturan Bupati (Perbup). Katanya, bupati sendiri telah mengetahui dan menyetujui hal tersebut.
“Payung hukumnya, dalam bentuk Perbup sementara digodok, setelah itu Bupati akan langsung menyetujuinya,” kata GTS.
Selain tunjangan beras ASN, Pemda Konawe bakal mengambil langkah lain agar pembelian beras di Bulog bisa dilakukan lebih tinggi lagi.
Upaya yang tengah dilakukan itu adalah dengan bekerja sama PT VDNI dan PT OSS, serta perusahaan/pabrik sawit.
“Kalau VDNI dan OSS, serta perusahaan sawit bisa ambil bagian untuk membeli beras di Bulog, maka sangat baik. Sebab, jika diprediksi jumlah beras Bulog yang akan diserap perusahaan bisa mencapai puluhan ton tiap bulannya,” pungkas orang nomor dua di tanah kerinduan Kabupaten Konawe ini.(RS/fajar)