SULTRA.FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin melalui juru bicaranya Masduki Baidlowi menyesalkan soal perusakan masjid Ahmadiyah di Sintang, Kalimantan Barat.
Baidlowi mengatakan, kiai Ma’ruf berharap kejadian itu tidak lagi terulang di masa depan.
Menurutnya, selama ini Ma’ruf selalu menegaskan garis mana permasalahan agama bisa diselesaikan dengan cara dakwah atau dialog.
Sehingga alih-alih melakukan tindakan kekerasan, maka mengajak kembali orang yang dianggap tidak benar itu jauh lebih mulia.
Baidlowi lantas mencontohkan soal Islam paham Syiah, yang memiliki pandangan berbeda dari sebagian paham umat Islam di Indonesia.
“Persoalannya di perbedaan dan itu tidak bisa dipaksakan begitu saja mengikuti dengan pemahaman kita,” kata Baidlowi kepada GenPI.co, Selasa (7/9.2021).
Begitu pula dengan Ahmadiyah yang memiliki pemahaman berbeda dengan paham umat Islam lain di Indonesia.
Sebab, Nabi Muhammad dianggap bukan nabi terakhir karena masih ada yang lain, termasuk Ghulam Ahmad.
“Ini sekali lagi beda pemahaman. Wilayah beda ini harus diselesaikan dengan ajakan konsep dakwah, dialog dan sebagainya,” katanya.
Menurutnya, Wapres Maruf Amin selalu berpesan demikian ke ulama-ulama di Indonesia.
Dengan cara-cara tersebut, umat bisa terhindarkan dari bentrok kekerasan dan ketidakrukunan yang sumbernya dari perbedaan.Padahal, bisa diselesaikan dengan baik melalui dakwah atau dialog. (genpi/fajar)