SULTRA.FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Suara lantang Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mempertanyakan para aktivis HAM dan perempuan yang diam saja terkait tindakan kejam kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap tenaga kesehatan (Nakes) di Puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Bambang Soesatyo mengaku heran dengan aktivis HAM yang bersuara lantang mengecam tindakan aparat saat mempertahankan Papua dari teror KKB.
Namun, saat penyerangan KKB yang merenggut nyawa warga sipil, para pejuang HAM tidak menyatakan sikap.
“Ke mana suaranya para aktivis HAM dan aktivis perempuan? Kenapa ketika saudara sebangsanya di bunuh dan diperkosa secara brutal mereka diam? Namun, ketika aparat negara menumpas para pelaku itu, mereka teriak soal HAM?” tegas Bambang Soesatyo dalam pesan tertulisnya, Sabtu (18/9).
Melihat fenomena tersebut, Politikus Golkar itu meminta pemerintah tidak perlu menoleransi para pelaku kejam terhadap warga sipil di Papua.
Terlebih Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNB-OPM) sudah mengakui tindakan kejam terhadap warga sipil bagian dari aksi mereka.
“Utamakan keselamatan rakyat kita. Jangan lagi ada korban dari rakyat yang tidak bersalah. Negara harus hadir dengan kekuatan penuh. Serangan terhadap fasilitas kesehatan merupakan serangan terhadap kemanusiaan,” tegas Bambang Soesatyo.
Tak hanya itu, Bambang Soesatyo juga mendesak agar keamanan di Papua ditingkatkan.
Pemerintah pusat dengan dukungan TNI-Polri serta pemerintah provinsi hingga kabupaten/kota se-Papua harus bisa menjamin keselamatan dan keamanan Nakes yang bertugas di berbagai fasilitas kesehatan di berbagai wilayah Papua.