SULTRA.FAJAR.CO.ID, MUNA — Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Dharma Muna, merugi akibat pipa bocor.
Kebocoran hingga pelanggan tak taat bayar iuran menyebabkan PDAM kehilangan potensi duit masuk Rp Rp 1,6 miliar.
Direktur PDAM Muna, Nurhayat Fairiki mengatakan, nilai kerugian akibat kebocoran pipa merupakan nilai yang dikonversikan dari angka kehilangan potensi pemasukan selama ini.
“Itu jumlah yang kita kalkulasikan selama ini. Bukan saja setahun,” terangnya, Rabu (29/9).
Ia menambahkan, penyebab kebocoran karena beberapa fasilitas perpipaan mengalami kerusakan sehingga aliran air bersih terganggu.
Kerusakan itu mayoritas dipicu usia pipa yang telah uzur karena belum pernah diremajakan sejak PDAM Muna beroperasi.
“Pipa itu idealnya setiap 16 tahun diganti. Tapi kita belum mampu lakukan karena biaya,” paparnya.
Selain itu, penyumbang terbesar dari kerugian itu juga berasal dari tagihan pelanggan yang tidak terbayarkan.
Ia tidak menungkiri, dari 6.000 total pelanggan PDAM, tidak sedikit yang mengabaikan kewajiban membayar iuran.
Minimnya kesadaran pelanggan itu cukup menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
“Kewajiban membayar dari beberapa pelanggan kita memang harus diakui masih kurang. Itu juga menjadi kendala bagi perusahaan,” tuturnya.
Dia melanjutkan, PDAM bukan tanpa upaya ‘mengejar’ pelanggan bandel tersebut.
Lembaganya kini memberlakukan sistem penagihan secara ketat. Bagi yang memiliki tunggakan tiga bulan lebih, maka sanksinya berupa pemutusan sambungan.
Sambungan dapat dipasang kembali jika tunggakan sudah dilunasi dan konsekuensi biaya pemasangan ulang menjadi tanggung jawab pelanggan.