SULTRA.FAJAR.CO.ID, KENDARI – Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Kendari kini bertambah 2.610 KPM.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, menyebut dalam situasi pandemi COVID-19 saat ini, dengan bertambahnya KPM PKH di Kendari berarti semakin meningkatnya angka kemiskinan didaerah tersebut.
“Dengan bertambahnya ini juga semakin banyak masyarakat yang kita sentuh, artinya banyak masyarakat yang terbantu, dimudahkan beban-beban hidupnya apa lagi dalam situasi pandemi COVID-19 ini,” kata Sulkarnain Kadir, usai memberikan secara simbolis Bansos PKH di Kelurahan Anggoeya, Kamis kemarin.
Meski begitu, Sulkarnain menargetkan pada tahun 2021 ini sebanyak 30 persen KPM dapat keluar dari program PKH karena graduasi sejahtera mandiri atau berakhirnya masa kepesertaan dikarenakan merasa dirinya tak lagi berhak mendapatkan Bansos PKH.
Sementara itu dilokasi yang sama, Kepala Dinsos Kota Kendari, Abdul Rauf, mengatakan penambahan jumlah KPM PKH tahun 2021 bersumber dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Abdul Rauf menuturkan, tahun 2021 ini data KPM PKH yang sudah tervalidasi sebanyak 11.172 yang tersebar di 11 kecamatan dan 65 kelurahan.
“Kita di Dinsos itu ada 2 program unggulan dari Kemensos, yaitu PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Dari dua program ini setiap tahun itu kita dapat kurang lebih Rp80 Miliar dari pusat, kalau untuk PKH saja kurang lebih Rp60 Miliar ditambah BPNT kurang lebih Rp20 Miliar,”ungkapnya.
Mantan Kepala Bagian (Kabah) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Kendari ini mengungkapkan ditahun 2020 lalu jumlah penerima PKH sekiranya 8.562 KPM.(IKS/yus/fajar)