“Jadi saya minta ini segera dipercepat. Dan soal stok vaksin yang menipis ini, nanti saya nanti akan sampaikan kepada pak Menkes agar supaya Provinsi Sulawesi Tenggara juga mendapatkan perhatian,” tandasnya.
Sementara itu, Plt Kadis Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara menjelaskan bahwa program Vaksinasi di Provinsi Sulawesi Tenggara untuk seluruhnya dosis satu itu kurang lebih 32,5 persen, dan untuk dosis duanya itu kurang lebih 18,7 persen
“Untuk daerah gang terendah capaian vaksinasinya itu ada dua daerah yakni di Kabupaten Buton Selatan, dan Kabupaten Konawe Kepulauan,” ungkapnya.
Sambungnya, untuk Stok vaksin sudah menipis, dan kami tetap menunggu dari pusat, dan kami juga sudah berupaya untuk mendapatkan vaksin, Alhamdulillah dengan datangnya menteri ini, mudah-mudahan kebutuhan vaksin kita bisa dapat terpenuhi.
“Tadi pak menteri sudah bahasakan ke saya agar segera menyurat ke Kementerian PMK untuk nantinya dikoordinasikan ke Kementerian Kesehatan agar Provinsi Sulawesi Tenggara dapat masuk skala prioritas pengiriman vaksin,” imbuhnya.
Kata Usnia, dan saat ini, kita juga dinilai cukup bagus dalam pelaksanaan vaksinasi. Hanya terkendala stok vaksin, karena setiap stoknya datang, langsung habis kita bagi, jadi pelaksanaan vaksinasi ini tergantung dari stok yang ada.
“Jadi terkait persentase tenaga kesehatan (nakes) yang dibooster masih dikisaran kurang dari 1 persen, itu karena nakes tidak boleh langsung disuntik semua, karena bisa berdampak, nanti tidak ada yang kerja, karena vaksin moderna kita ketahui, ada sedikit efek, karena kalau disuntik mengunakan vaksin moderna biasanya ada gelaja deman panas, ada gejala-gejala, jadi pelaksanaannya itu tidak bisa semua satu kali,” jelasnya.