FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Adalah hak prerogatif Presiden Joko Widodo memilih Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun bulan ini.
Jenderal Andika Perkasa akan menjalani uji kepatutan dan uji kelayakan hari Sabtu (6/11/2021) oleh Komisi I DPR RI.
Sebagai calon tunggal, 99 persen Jenderal Andika berpeluang duduki kursi Panglima TNI. 1 persennya lagi ada di tangan DPR.
Jenderal Andika tinggal satu tahun lagi masa dinas aktifnya di TNI. Bulan depan usianya sudah 57 tahun. Pun kecil kemungkinan masa dinasnya diperpanjang.
Di zaman Orde Baru sering terjadi, masa dinas aktif Panglima TNI (ABRI) diperpanjang. Tapi itu tidak pernah terjadi lagi setelah zaman reformasi.
Mantan menteri BUMN yang juga wartawan senior Dahlan Iskan menilai Jenderal Andika sangat populer. Termasuk sangat disenangi di kalangan ibu-ibu. Juga dipuja di kalangan minoritas.
Meski hanya akan menjabat selama 1 tahun dan 1 bulan, posisi baru Jenderal Andika ini tetap sangat penting. Terutama kalau dikaitkan dengan tangga karir sipil berikutnya.
“Kegantengannya, kegagahannya, kecendekiaannya, dan perjalanan karirnya memang serba memikat,” kata Dahlan Iskan dikutip dari tulisannya di Disway bertajuk ‘Capres Andika’, Jumat (5/11/2021).
Daya pikat ini, lanjut Dahlan, bisa mengingatkan orang pada sosok awal pemunculan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Bahkan ini lebih dari itu, sudah bintang 4, sudah doktor, sudah Panglima TNI yang belum dicapai SBY di kala itu,” imbuh Dahlan.