FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pucuk pimpinan TNI akan segera berganti. Hari ini, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun.
Dia akan digantikan oleh Jenderal TNI Andika Perkasa. Pergantian Panglima TNI ini kembali memunculkan isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
“Setelah pensiun dari militer, Pak Hadi diprediksi akan mendapatkan tugas khusus dari presiden, bisa diakomodir di posisi kementerian atau di posisi yang lain,” ujar Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes di Jakarta, Minggu (7/11).
Salah satu faktor yang mendorong reshuffle kabinet adalah pemerintahan Joko Widodo – Ma’ruf Amin sudah memasuki tahun ketiga. Hal itu dinilai tepat bagi Jokowi untuk mengevaluasi kinerja kabinetnya.
“Tentu yang dievaluasi adalah kinerja, capaian, dan performa para menteri,” tuturnya.
Selain itu, masuknya PAN dalam koalisi juga menjadi faktor lain akan adanya reshuffle. Jokowi diyakini akan memberikan kursi untuk PAN sebagai imbal balik dari dukungan politik yang diberikan.
“PAN kan masuk. Ini menjadi bagian dari koalisi. Tentu secara proses politik, tidak ada makan siang gratis. Saya menduga ada semacam akomodasi bagi PAN di kursi kabinet,” terang Arya.
Terlebih tahun depan sudah memasuki tahun politik untuk persiapan Pemilu 2024. “Di mana partai sudah bersiap-siap untuk melakukan proses persiapan pemilu dan konsolidasi partai. Tentu presiden akan meminta komitmen dari menteri asal partai,” urainya.
Arya sendiri tak tahu kapan reshuffle kabinet ini akan dilakukan. Namun, pergantian menteri diprediksi tidak terlalu lama.