FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Setelah dua malam lalu puluhan mahasiswa Sultra yang kuliah di Jakarta, kini telah meninggalkan kantor perwakilan di Jalan Sumenep, Jakarta Pusat.
Mereka meninggalkan Mess Sultra tersebut setelah Kepala Biro Organisasi Pemprov Sultra, Adi Yusuf Tamburaka menemui para mahasiswa itu.
Irjal Ridwan salah satu mahasiswa yang menduduki mess Sultra di Jakarta mengatakan, rekan-rekannya meninggalkan aset Sultra itu pada Sabtu malam (13/11).
“Sabtu (13/11) malam kawan-kawan mahasiswa meninggalkan Mess di Sumenep. Kami bersedia bubar, karena kepala biro organisasi datang di mess (kantor perwakilan Pemprov Sultra di Sumenep) menemui kami malam itu (Sabtu malam) dan bersedia paikan aspirasi kami kepada Gubernur,” kata seperti yang dikutip di www.lenterasultra.com.
Irjal menjelaskan, selama dua hari di Mess Sultra tidak ada satupun staff ataupun pejabat Pemprov yang di Jakarta menemui massa aksi.
“Namun begitu Adi Yusuf Tamburaka datang, Kepala Biro Organisasi ini langsung mengajak mahasiswa masuk di Mess, kemudian berdiskusi dan mendengar aspirasi kami,” jelasnya.
Ia juga membeberkan, mahasiswa menyerahkan tuntutan serta surat berisi nama-nama dan foto kopi KTP 130-an mahasiswa yang kuliah di Jakarta dan mengharap bantuan pendidikan dari Gubernur Ali Mazi.
Irjal bersama kawan-kawannya kemudian mengemas tas berisi pakaian yang dibawa selama menduduki Mess di Sumenep.
“Sebelum tinggalkan mess, kami bersihkan sampah-sampah yang ada selama kami duduki. Adi Yusuf juga menanggung seluruh biaya akomodasi dari mes ke asrama mahasiswa di Rawamangun,” tuturnya.