FAJAR.CO.ID, PINRANG – Peristiwa keluarga mempelai perempuan yang melamar pihak laki-laki di Pinrang, Sulsel masih jadi perbincangan publik.
Adalah Asmirah, ibu dari calon mempelai wanita yang melamar putra dari Diana. Warga Desa Mattiro Ade itu pun menjodohkan anak perempuannya dengan putra dari Diana.
Tepatnya Senin, 23 November, ia datang bersama rombongan keluarga untuk mengadakan acara lamaran atau mappetuada dalam tradisi bugis. Asmirah pun tak merasa ganjil jika ia dari pihak perempuan yang melakukan acara lamaran.
Jumlah uang panaik atau pesta yang disepakati kedua pihak juga tak sedikit. Rp500 juta. Ditambah 5 sak gula, 5 sak terigu, telur 200 rak telur, beserta bumbu-bumbu, dan kue-kue.
Terkait jumlah uang dan dianggap berlawanan dengan tradisi selama ini di suku bugis, perempuan berlatar pedagang ayam petelur ini menjawab seadanya. Ia mengaku rezekinya lagi lancar dari bisnis yang ia jalankan tahun ini.
“Alhamdulillah bisnis ayam saya lancar, jadi nda masalah (uang pesta mahal),” paparnya.
Asmirah menjelaskan, umur anaknya masih belum memenuhi syarat untuk dinikahkan. Sebab masih sedang menempuh pendidikan kelas 3 SMP.
Makanya, untuk proses pernikahan belum direncanakan dalam waktu dekat ini. “Kemarin itu masih lamaran, untuk pernikahan masih tiga atau empat tahun lagi,” jelasnya.
Adapun orang tua dari pihak lelaki, Diana mengaku senang sebab anaknya dilamar. Ia dan calon besan, paparnya, masih punya hubungan keluarga sehingga dengan kedua anak menikah maka hubungan keluarga menjadi semakin dekat lagi.