Terkait proses lamaran yang justru dilakukan pihak perempuan, ia menanggapi santai.
“Saya bahagia sekali (anak dilamar). Anak saya ini memang pernah di pesantren dan saat ini masih kuliah di Jakarta,” jelasnya.
Ia tak menampik bahwa keputusan untuk menikahkan anaknya merupakan keinginan orang tua masing-masing. Kedua anak pun saling mengenal tapi memang jarang saling menyapa. “Ini memang dijodohkan,” paparnya.
Sebelumnya viral di medsos, video prosesi mappetuada atau melamar dalam tradisi bugis itu dibagikan akun Facebook atas nama Nursheaty Tanty.
Diketahui nama asli dari akun Facebook Nursheaty Tanty itu yakni Nursiati. Ia merupakan tante dari mempelai laki-laki.
Dalam video yang viral itu, kedua keluarga sudah berkumpul. Prosesi lamaran ini melibatkan dua keluarga yaitu keluarga Asmirah dari pihak mempelai perempuan.
Ia merupakan pengusaha ayam yang berdomisili di Desa Mattiro Ade, Kecamatan Patampanua. Sementara calon mempelailaki-laki yaitu keluarga Diana merupakan warga Kelurahan Marawi, Kecamatan Tiroang. (muchlis abduh/fajar)