”Mereka sehat. Mayoritas mereka OTG (orang tanpa gejala, Red),” ucapnya. Zaky menjelaskan, saat masih di Saudi, menjelang pulang ke tanah air, seluruh jemaah menjalani swab PCR dan hasilnya negatif.
Sehingga bisa pulang ke tanah air. Begitu pun saat swab PCR kedatangan di Bandara Soekarno-Hatta, hasilnya juga negatif.
Tetapi, saat swab PCR kedua sebelum selesai masa karantina tujuh hari, baru kedapatan ada yang positif Covid-19. Zaky menuturkan, dari informasi sejumlah ahli epidemiologi, varian Omicron bisa disebut sebagai ”anugerah”.
Sebab, varian itu bisa menjadi layaknya vaksin alami. Meskipun memiliki tingkat persebaran yang lebih cepat, gejalanya ringan dan tidak berbahaya. Orang yang terkena Omicron bisa terbentuk antibodinya secara alamiah layaknya divaksin.(jpc/fajar)