FAJAR.CO.ID, KYIV– Setelah memanas beberapa hari terakhir, akhirnya Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina. Sebuah serangan pertama dilancarkan ke Ukraina dan memicu ledakan keras.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengecam serangan sembrono dan tidak beralasan Rusia terhadap Ukraina. Dia mengatakan sekutu NATO akan bertemu untuk membahas langkah terbaru Rusia.
“Kami mendukung rakyat Ukraina pada saat yang mengerikan ini,” tegas Stoltenberg seperti dilansir dari Al Jazeera, Kamis (24/2).
“NATO akan melakukan semua yang diperlukan untuk melindungi dan membela sekutu,” tambahnya.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan Rusia telah meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina dan menargetkan kota-kota dengan serangan senjata.
“Putin baru saja meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang,” kata Kuleba.
“Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan diri dan akan menang. Dunia dapat dan harus menghentikan Putin. Waktunya untuk bertindak adalah sekarang,” tegasnya.
Ledakan Keras di Kyiv
Ukraina melaporkan serangan roket terhadap fasilitas militer di seluruh Ukraina menyusul Pasukan Rusia telah mendarat di kota pelabuhan selatan Odessa dan Mariupol. Ukraina juga melaporkan staf dan penumpang mengevakuasi bandara Boryspil Kyiv.
Al Jazeera melaporkan setidaknya 7 ledakan keras telah terdengar di ibukota Ukraina.
“Kedengarannya seperti tembakan peluru, tapi bisa jadi itu serangan udara,” kata reporter.