FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Republik Tajikistan, Fadjroel Rachman menolak wacana presiden 3 perideo.
Melalui media sosialnya, mantan juru bicara Presiden Joko Widodo ini dengan tegas mengatakan jabatan presiden hanya 2 periode.
“Dua Periode harga mati,” tulis Fadjroel Rachman, Rabu 6 April 2022.
Ketegasan Fadjroel diapresiasi oleh pilitikus PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW). Dia menyebut bahwa sikap tegas itu ditunggy masyarakat.
“Pernyataan tegas, pakai tanda seru lagi, seperti ini yang ditunggu ;dua periode harga mati!” kata HNW.
Hidayat bilang, dulu masih menjabat sebagai jubir Jokowi, Fadjroel juga tegas menolak 3 periode dan memperpanjang masa jabatan.
“Dulu, sbg Jubir, pak Dubes jg sering ulangi pernyataan Presiden @jokowi bhw yg usulkan 3 periode ada 3 kemungkinan;nampar muka, cari muka atau menjerumuskan. Mereka yang bermanuver, berhentilah,” katanya.
Adapun Presiden Jokowi sendiri telah menegaskan bahwa dirinya akan taat konstitusi yang telah mengatur perpanjang masa jabatan.
Namun begitu, Jokowi anggap bahwa wacana 3 periode adalah keinginan rakyat.
Pernyataan Jokowi itu dinilai tidak tegas. Pada 1 April 2022 lalu, Badan Eksekutif Mahasiswa seluruh Indonesia (BEM SI) telah menggelar demonstrasi depan Istana Negara.
Mereka menuntut pernyataan dari Presiden yang tegas dan gamblang menolak 3 periode dan penundaan pemilu.
BEM SI berencana kembali menggelar demonstrasi besar-besaran pada 11 April 2022 mendatang. Masih dengan tuntutan yang sama: Pernyataan tegas Jokowi tolak 3 periode.(fin/fajar)