“Apalagi telah menyebarkan big data “hoax” kepada masyarakat Indonesia,” lanjut Masinton.
Sebelumnya, klaim soal big data itu disampaikan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut dia, aksi demo 11 April yang digerakkan mahasiswa harus dimaknai sebagai kritik dan perlawanan anak muda terhadap elite tua yang rakus jabatan dan serakah ingin menguasai sumber daya kekayaan alam Indonesia.
Masinton juga menyebut elite gaek itu bahkan secara terang-terangan berupaya membajak konstitusi dan menenggelamkan demokrasi demi mencapai tujuan keserakahannya.
Politikus yang lama berkecimpung di komisi bidang hukum DPR itu lantas mengingatkan bahwa esensi dari perjuangan gerakan reformasi dan demokrasi tahun 1998 lalu adalah pembatasan kekuasaan.
Tanpa adanya pembatasan kekuasaan secara demokratis itu, kata Masinton, maka akan melahirkan kesemena-menaan (tiran), berwatak rakus dan serakah (oligarki kapitalis).
“Panjang umur Pemuda Indonesia melawan keserakahan elite tua rakus pembajak konstitusi!” ucap Masinton. (jpnn/fajar)