FAJAR.CO.ID, KOLAKA – DPRD Kabupaten Kolaka menyambut baik rencana PT Vale Indonesia Tbk yang ingin mendirikan pabrik pemurnian nikel (smelter) di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Anggota Komisi II DPRD Kolaka, Musdalim Zakir mengaku secara kelembagaan, pihaknya mendukung kehadiran PT Vale di Pomalaa. Menurutnya, kehadiran PT Vale selain bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), juga membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar. “Kami mendukung,” ujarnya.
Sebelumnya, PT Vale Indonesia Tbk menggandeng perusahaan asal China Zhejiang Huayou Cobalt Company Limited (Huayou) membangun smelter nikel atau fasilitas pengolahan High-Pressure Acid Leaching (HPAL) di Pomalaa.
Direktur Utama Vale Indonesia, Febriany Eddy mengatakan, dalam kerja sama itu Huayou akan membangun dan melaksanakan Proyek HPAL Pomalaa. Sementara, PT Vale akan memiliki hak untuk mengakuisisi hingga 30% saham Proyek HPAL Pomalaa tersebut.
Ia menjelaskan, proyek HPAL Pomalaa akan mengadopsi dan menerapkan proses, teknologi dan konfigurasi HPAL Huayou.
Proses itu telah teruji memproses bijih limonit dan bijih saprolit kadar rendah dari tambang PT Vale di Pomalaa, untuk menghasilkan Produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dengan potensi kapasitas produksi hingga mencapai 120.000 metrik ton nikel per tahun.
Kedua perusahaan akan bekerja sama untuk meminimalkan jejak karbon proyek dan selanjutnya para Pihak sepakat untuk tidak menggunakan pembangkit listrik tenaga batubara captive sebagai sumber listrik dalam bentuk apapun untuk pengoperasian Proyek HPAL Pomalaa,” ujarnya.