FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menyoroti kinerja pemerintah daerah yang dinilai masih belum sigap dalam memanfaatkan anggaran pemulihan ekonomi di daerahnya.
Sebab, hingga April 2022 lalu jumlah saldo di perbankan yang mengendap masih mencapai Rp191,57 triliun.
Sri Mulyani mengatakan bahwa jumlah saldo di bank tersebut memang sudah menurun 5,33 persen apabila dibandingkan posisi Maret 2022 yang mencapai Rp202,35 triliun.
Namun demikian ia meminta agar pemerintah daerah dapat benar-benar mengoptimalkan penyerapan dana untuk pemulihan ekonomi dan perlindungan sosial.
“Ini (dana di perbankan) kita harap bisa dipakai untuk bisa mengakselerasi pemulihan ekonomi di daerah,” tegasnya.
Dijelaskan Sri Mulyani bahwa Provinsi yang menjadi pemegang saldo terbesar dan masih mengendap di perbankan adalah Jawa Timur yang mencapai Rp24,17 triliun.
Sedangkan provinsi terendah yaitu Riau dengan nilai saldo di perbankan mencapai Rp1,07 triliun.
“Pemerintah daerah sangat tergantung dari pemerintah pusat untuk melindungi masyarakatnya terutama untuk belanja subsidi dan perlindungan sosial, Jadi kami harap ini bisa dimanfaatkan betul-betul untuk pemulihan ekonomi,” pungkas Sri Mulyani.(fin/fajar)