FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mandi secara teratur jelas menjadi kebiasaan hidup sehat yang baik. Selain bagian dari rutinitas, mandi bertujuan menjadikan tubuh lebih bersih, juga menghindarkan bau badan saat beraktivitas.
Meski mandi memang baik untuk kebersihan tubuh, namun keseringan mandi ternyata membuat kulit menjadi kering karena kehilangan lapisan pelindung alaminya.
Kulit yang normal memiliki lapisan pelindung minyak dan keseimbangan bakteri baik yang membantu melindungi kulit dari kuman, dan potensi mengalami kering.
Jika terlalu sering membersihkannya (mandi), dengan menggunakan sabun yang memiliki kandungan kimia keras dengan banyak scrub, lapisan alami pelindung kulit akan hilang.
Akibatnya, kulit bisa mengalami kering, gatal, dan iritasi. Selanjutnya, akan muncul retakan pada kulit yang berpotensi menjadi tempat masuknya alergen dan kuman. Nah, keduanya akan mengakibatkan kulit mengalami infeksi dan alergi.
Selain itu, sistem kekebalan tubuh sebenarnya membutuhkan rangsangan dari kuman, termasuk yang hidup di kulit. Jadi, apabila menggosok kulit terlalu cepat, tubuh tidak akan mendapatkan kesempatan untuk membuat antibodi yang melindunginya. Hal tersebut, dampak dari keseringan mandi.
Beberapa kali madi dalam sehari, tentu tidak ada aturan khususnya. Hal itu ditentukan pada gaya hidup setiap individu. Bagi orang yang banyak menghabiskan waktunya diluar ruangan tentu akan lebih sering mandi, dibandingkan dengan orang yang berada di ruangan sejuk sepanjang hari.
Para ahli mengatakan tidak perlu menghabiskan waktu yang lama selama mandi. Dengan 3 hingga 5 menit sudah cukup. Mandi terlalu sering membuat kulit kering, sementara mandi terlalu lama dapat membuat rambut rontok.(mg/fajar)