FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Usai dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto melakukan kunjungan perdananya di Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (29/06/2022).
Ia mengecek pelaksanaan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dan digitalisasi layanan pertanahan di Sulsel yang disebutnya telah terealisasi 70 persen. “Tersisa 30% untuk pelaksanaan dan sudah saya liat road mapnya sampai 2024,” kata Hadi yang juga baru berkunjung dari Mamuju, Sulawesi Barat.
Mantan Panglima TNI ini menyatakan pihaknya bisa melaksanakan PTLS. Paling tidak memetakan dan pendaftaran sehingga semua bisa tercover dan dimonitor dengan peta. Juga pelayanan kepada masyarakat dengan baik tanpa adanya pungutan. Ia berharap yang mendaftar sertifikat atau balik nama adalah pemilik tanah sendiri sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Dan masyarakat yang mengurus sendiri, dan kita berikan loket khusus, loket prioritas, karpet merah. Pelayanan Sabtu dan Minggu dibuka, karena Senin sampai Jumat mereka yang memiliki kegiatan bisa mengurus pada hari itu,” jelasnya.
Lebih jauh, Hadi Tjahjanto menjelaskan kunjungannya di Sulsel juga untuk melihat wilayah yang HGU-nya sudah habis.
Misalnya di Kabupaten Luwu Utara ada 23 ribu hektare yang per Agustus 2020 telah habis haknya sehingga tidak perpanjang. Pihaknya akan merevisi 20 persen sesuai dengan objektoral dan akan diserahkan kepada masyarakat penggarap di sana.
“Keputusannya nanti setelah pertengahan Juli, saya akan ke Sulsel lagi. Saya akan liat di lokasi,” jelasnya. Ia meminta kepada semua staf dan pimpinan Kementerian ATR/BPN solid memberantas mafia tanah. (nsrn)