Dia melanjutkan, melalui perubahan kelembagaan menjadi SLB tersebut juga, membuat sekolah-sekolah dimaksud yang tersebar di seluruh Provinsi Sultra, dapat terbaca di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
“Setelah kita melakukan perubahan kelembagaan, maka langkah selanjutnya adalah peningkatan kompetensi. Dimana, Pemprov Sultra melalui Dinas Pendidikan terus mengirimkan para kepala sekolah maupun tenaga pendidik untuk meningkatkan kemampuannya. Sehingga saat ini kita telah menghasilkan 15 guru mitra dan 6 sekolah sekolah mitra, yang masing-masing nantinya akan mengibaskan kepada dua sekolah SLB, terkait bagaimana pola-pola yang harus diterapkan dalam rangka mencapai tujuan, diantaranya peningkatan kualitas peserta didik yang ada di SLB,” tutur lulusan S3 The Australian National University Canberra ini.
Mantan Kepala Sekretariat Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) ini pun berharap, setelah kegiatan pelatihan peningkatan mutu pendidik guru dan kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) tersebut, para kepala sekolah maupun mitra, dapat mengaplikasikan, baik itu kepada kepala sekolah imbas maupun guru SLB.
“Upaya-upaya yang dilakukan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada SLB, terlebih sekolah ini merupakan bagian yang penting dan tak terpisahkan dari pemerintah sehingga harus dilakukan intervensi, dengan harapan agar peningkatan kompetensi tenaga pendidik maupun kualitas peserta didik bisa terlaksana. Semangat perubahan itu selalu ada, utamanya semangat untuk peningkatan kompetensi dalam memberikan pelayanan pendidikan yang baik kepada semua peserta didik dan penyelenggaraan pendidikan tanpa ada diskriminasi sesuai dengan amanah Gubernur Provinsi Sultra,” tuturnya.