FAJAR.CO.ID, BAUBAU — Grafik perekonomian di Kota Baubau sempat terjun bebas pada tahun 2020-2021 lalu. Pergerakannya merosot hingga angka minus 0,81 persen.
Tahun ini, sinyal positif terus membaiknya iklim perekonomian daerah makin tampak. Geliat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mulai terlihat aktif di berbagai titik kota. Transportasi darat, udara dan laut juga semakin padat, menunjukan juga ekonomi sudah pulih.
Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, mengatakan, ekonomi di otoritanya kini telah mampu bangkit dengan tingkat pertumbuhan 4,15 persen.
Angka itu melampaui pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara 4,1 persen. Bahkan juga lebih tinggi dari angka pertumbuhan nasional 3,7 persen.
“Ini berkat kerja kolektif kita semua, kita juga perlu bersyukur bahwa Baubau beberapa bulan terakhir menjadi pusat kegiatan provinsi, sehingga ikut mensuport perekonomian kita,” katanya, Jumat (19/8).
Menurut La Ode Ahmad Monianse, jika dilihat dari tingkat kemiskinan Kota Baubau, meskipun belum berhasil bangkit kembali pada kondisi sebelum pandemi, namun paling tidak bisa konsisten di bawah angka dua digit.
Angka kemiskinan Kota Baubau ada pada angka 7,78 persen di bawah Sultra 11,66 persen dan nasional 10,1 persen.
“Ini juga bukti bahwa intervensi pemerintah memberi dampak yang cukup signifikan,” tambahnya. Lanjut dia, ekonomi dan kemiskinan juga turut memengaruhi indeks pembangunan manusia (IPM).
IPM Kota Baubau saat ini sebesar 76,26 poin berada di atas Provinsi Sultra 71,45 poin dan pusat 71,94 poin. Angka ini berada pada kriteria menengah atas yang menggambarkan keberhasilan Pemkot Baubau menjaga kondisi kesehatan kolektif dan menjamin kestabilan ekonomi keluarga. “Tapi masih sangat perlu kita tingkatkan,” sambungnya. (kendaripos/fajar)