FAJAR.CO.ID, KENDARI – Puluhan buruh dari Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Tunas Bangsa Mandiri memboikot aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Bungkutoko, Kecamatan Nambo, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (27/9) siang.
Aksi pemboikotan itu dilakukan karena PT Pelindo tidak memperkerjakan para buruh buruh dari TKBM Tunas Bangsa Mandiri. Padahal, semua dokumen-dokumen TKBM Tunas Bangsa Mandiri sudah memenuhi legalitas yang sah.
Pantauan awak media JPNN.com, para massa memboikot aktivitas di pelabuhan dengan cara memblokir jalan kendaraan yang bakal melakukan bongkar muat di pelabuhan Bungkutoko menuju PT Pelindo.
Anggota TKBM Tunas Bangsa Mandiri, Lino mengatakan pihaknya telah lama bersabar dengan perlakuan PT Pelindo yang tak kunjung memperkerjakan mereka.
“Kesabaran kami sebagai buruh di sini sudah habis, makanya kita lakukan blokade jalan dan menghentikan aktivitas bongkar muat,” ucap Lino.
Lino menyebutkan buruh yang berada di naungan TKBM Tunas Bangsa Mandiri merupakan warga sekitar pelabuhan dan PT Pelindo itu.
“Pekerjaan itu juga untuk memenuhi kebutuhan hidup anak dan istri mereka dan hanya dari pekerjaan itu mereka berharap,” katanya.
Dengan dikesampingkan seperti itu, lanjutnya, mata pencarian para warga hilang dan membuat para buruh harus turun tangan meminta rekomendasi kerja dari pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).
“Pertemukan kami dengan Kepala KSOP Kelas II Kendari dan pimpinan PT Pelindo agar nasib kami bisa tentukan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolresta Kendari Kombes Muh Eka Fathurrahman yang turun langsung dalam mengamankan aksi tersebut mengatakan setelah mengetahui pemboikotan aktivitas di pelabuhan Bungkutoko itu, pihaknya langsung melakukan upaya mediasi antara buruh dan PT Pelindo.