FAJAR.CO.ID, KENDARI – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kendari menggelar Sosialisasi Cyber Bullying tahap I di lingkungan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 9 Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (18/10).
Sosialisasi Cyber Bullying ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Kendari dan Kepala Dinas Sosial Kota Kendari.
Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Kota Kendari Makmur mengatakan, salah satu kekerasan terhadap anak yaitu bullying yang dapat mengakibatkan trauma terhadap mental anak. Bahkan kekerasan tersebut dapat memengaruhi proses tumbuh kembang anak sebagai penerus harapan bangsa.
Untuk itu, Pemkot Kendari melalui sosialisasi Cyber Bullying tahap pertama yang berlangsung di SMP 9 ini harapannya dapat menambah pengetahuan siswa dan guru.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Kendari ini mengungkapkan, dampak fatal akibat bullying ini dapat mendorong korban untuk melakukan bunuh diri akibat trauma yang dialami.
“Salah satu tindak kekerasan terhadap anak adalah bullying dan bisa mengakibatkan anak trauma dan malas untuk ke sekolah, hal ini bisa menyebabkan korban bunuh diri,” kata Makmur.
Berdasarkan data Kekerasan terhadap anak tahun 2021 di Kota Kendari, ada sebanyak 25 kasus kekerasan.
Dan kasus kekerasan terhadap anak di Kota Kendari, Kecamatan Kadia berada diperingkat pertama dengan 5 kasus hingga saat ini, selanjutnya Kecamatan Baruga dan Puuwatu 4 kasus, Poasia 3 kasus, Kendari Barat 2 kasus dan Mandonga, Wua-wua, Nambo, Kambu, Kendari 1 kasus.