Kata Gubernur Ali Mazi, perlunya membangun sinergi dari berbagai OPD untuk menata fasilitas pendukung di kawasan pariwisata, yang memenuhi standar kelayakan, baik dari segi kenyamanan maupun kebersihannya.
Selain itu, agar bernuansa budaya lokal dengan sentuhan alami sesuai trend global saat ini yakni Back to Nature (Kembali ke Alam), penataan jalan, kebersihan lingkungan, bantuan permodalan serta akses terhadap lembaga-lembaga keuangan bagi masyarakat yang ingin berusaha di sektor ini.
Kedua, menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pariwisata yang andal dan profesional, yang mampu menguasai dan memanfatkan teknologi untuk mendukung kualitas dan layanan produk dan jasa kepariwisataan.
“Kualitas produk yang baik akan menghasilkan daya saing ekonomi, termasuk penguasaan teknologi digital terutama untuk kepentingan promosi dan akses pasar, baik dalam dan luar negeri,” tutur Gubernur Ali Mazi.
Menurut Gubernur Sultra dua periode itu, dalam dunia pariwisata modern, berlaku adagium menciptakan produk wisata itu penting, tetapi membuat konten di media sosial untuk promosi itu jauh lebih penting.
Juga pentingnya setiap pelaku usaha pariwisata memiliki kompetensi manajerial sebagai salah satu modal penting untuk memenangkan persaingan usaha yang kian kompetitif. Tidak hanya menjadi penonton dalam kompetisi ekonomi global yang sedang berlangsung.
Ketiga, memacu pertumbuhan ekonomi di daerah melalui kerja sama dengan pemerintah provinsi lainnya dalam berbagai bidang pembangunan yang potensial, antara lain bidang pariwisata, industri dan perdagangan, perikanan dan kelautan, pertanian, peternakan dan perkebunan, pertambangan dan energi, serta bidang lain sesuai kebutuhan daerah yang disepakati antara kedua belah pihak.