FAJAR.CO.ID, KOLTIM –Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan Indonesia sudah memasuki tahun ketiga tidak mengimpor beras. Dan salah satu yang berkontribusi besar terhadap kondisi itu yakni pertanian Sultra
“Petani Indonesia menghasilkan beras cukup bahkan surplus setiap tahun. Termasuk di Sultra. Surplusnya beras karena adanya sinergisitas Pemerintah Provinsi (Pemprov) dengan pemerintah daerah yang terjalin baik maka perlu dipertahankan,” kata Menteri Syahrul saat panen raya padi sawah di Desa Talinduka Kecamatan Dangia, Koltim bersama Gubernur Sultra Ali Mazi dan Plt. Bupati Koltim Abdul Azis, Minggu (6/11).
Menteri Syahrul mengatakan produksi pertanian di Koltim sudah cukup baik tetapi perlu ditingkatkan lagi. Khususnya produksi panen padi sawah petani ditingkatkan. “Dari dua kali musim tanam naik menjadi tiga kali dalam setahun masa panen,” pintanya.
Menurutnya mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) itu, jika produksi gabah meningkat maka kesejahteraan petani bisa meningkat setiap tahunnya. Apalagi hasil produksi petani rata-rata panen sekira lima sampai enam ton per hektare.
Potensi dan produksi pertanian di Koltim cukup menjanjikan untuk menopang perekonomian daerah bahkan nasional di tengah covid 19.
“Setiap saat saya harus ke sini melihat kegiatan yang dilakukan bersama gubernur dan bupatinya. Ini karena ini kerja gubernur dan bupatinya sesuai perintah bapak Presiden Jokowi. Saya apresiasi,” ungkap Menteri Syahrul.
Di tempat yang sama, Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan, kehadiran Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Koltim membawah berkah bagi petani. Kehadiran Menteri Syahrul dan Pemprov Sultra sebagai wujud komitmen mendorong peningkatan produksi pertanian di daerah.