FAJAR.CO.ID, KOLAKA – Proyek pembangunan smelter PT. Vale Indonesia Tbk bekerjasama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd (Huayou) yang berlokasi di Blok Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akhirnya resmi dimulai, yang ditandai dengan ground breaking pada hari Minggu,(27/11).
Chief Executive Officer (CEO) PT. Vale Indonesia, Febriany Eddy juga mengucapkan rasa terima kasih kepada jajaran pemerintah baik pusat maupun daerah serta masyarakat Kabupaten Kolaka yang telah mendukung kelanjutan pembangunan smelter di Blok Pomalaa
“Pabrik nikel milik PT Vale Indonesia ini nantinya diperkirakan dapat berproduksi dengan kapasitas 120.000 ton nikel per tahun dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP),”ujarnya kepada fajar.co.id, Senin (28/11).
Bupati Kolaka H. Ahmad Safei juga tak lupa mengucapkan selamat datang kepada bapak Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) RI, Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A beserta rombongan.
“Momentum ini sangat luar biasa dan sudah lama telah kita nantikan, karena berbicara tentang Nikel yang sesungguhnya di Kabupaten Kolaka, tentunya kita semua paham bahwa memang kumpulan biji nikel pertama ada di Kabupaten Kolaka ini, yang dahulu sebelum Indonesia merdeka dikelola oleh PT. Verto, kemudian dalam pengalihannya diambil oleh PT. Aneka Tambang (Antam) dan salah satu saksinya adalah Gubernur Sultra,”tandasnya.
Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Kolaka H. Ahmad Safei, SH.,MH, Bapak Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A, Gubernur Sultra H. Ali Mazi, SH, CEO/President Director PT. Vale Indonesia Ibu Febriany Eddy, President Vale S.A Mr Eduardo Bartolomeo, Huayou Zhejiang Cobalt Grup Chairman Chen, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sultra , Forkopimda Sulta, para Kepala OPD Kabupaten Kolaka dan tamu undangan lainnya.(IMR/FNN).