FAJAR.CO.ID, KENDARI — Pemkot Kendari telah merampungkan penataan Kali Kadia. Proyek senilai Rp 19,1 miliar itu, tuntas setelah dilakukan penataan secara multiyears sejak 2019 lalu.
Kini Kali Kadia bisa menjadi spot wisata baru di Kota Lulo sekaligus mencegah sedimentasi Teluk Kendari.
Penjabat Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu bersyukur, penataan Kali Kadia telah rampung dan kini sudah bisa dinikmati masyarakat.
“Alhamdulillah, pemerintah telah mengalokasikan anggaran hampir Rp 20 miliar untuk menata Kali Kadia. Kini hasilnya sudah kelihatan. Kali Kadia sudah bersih dan bisa jadi spot wisata bagi masyarakat,” kata Asmawa Tosepu, Kemarin.
Sebagai bentuk dukungan terhadap penataan kali, Asmawa mengaku telah merelokasi pedagang kaki lima yang menjadi biang kekumuhan kali.
Upaya relokasi dilakukan, dalam rangka menjaga kondisi sungai tetap bersih, dan berfungsi dengan baik sebagai saluran air.
“Dalam tata ruang, memang ada perdagangan di sana (Kali Kadia). Tapi perdagangan terbatas. Sekarang malah bukan jadi tempat perdagangan. Tapi sudah jadi pemukiman,” jelasnya.
“Bahkan orang bisa melaksanakan pesta di sana seperti acara pernikahan. Ini kan tidak sesuai peruntukannya. Oleh karena itu, ini kan sifatnya sewa dengan pedagang. Kami sudah sepakat, untuk sewa tahun 2023, dihentikan dulu,” tambahnya.
Asmawa berpesan kepada warga, agar senantiasa menjaga kebersihan Kali Kadia. Supaya tetap terjaga dan bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu lama.
Terpisah, Kasi Pemanfaatan Air Tanah dan Air Baku Dinas PUPR Kota Kendari, Roni Sidampang mengatakan, sukses penataan Kali Kadia, tak lepas dari kerja keras pihaknya menggenjot penyelesaian penataan kali.