FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Pemilihan Presiden satu tahun lagi. Bursa Capres dan Cawapres 2024 kian jadi topik hangat yang bikin publik penasaran.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto digadang-gadang bakal meminang Khofifah Indar Parawansa, orang nomor satu di Jawa Timur itu di Pilpres.
Wacana itu kian menguat usai Prabowo dan Khofifah menggelar pertemuan empat mata selama 90 menit di Surabaya, Senin 13 Februari malam.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Sukri Tamma memandang jika keduanya diduetkan, maka akan saling melengkapi satu sama lain.
“Kalau Prabowo-Khofifah dikawinkan, dari posisi keduanya, dalam konteks sebagai aktor, saya kira bisa saling melengkapi,” ucap Sukri kepada fajar.co.id, Selasa (14/2/2023).
Misalnya, mewakili perspektif gender perempuan dan laki-laki, militer dan non militer, serta unsur nasionalis dan religius.
“Pengalaman pemerintahan daerah sudah mewakili (juga),” jelasnya.
Khofifah diibaratkan seperti bunga menjadi incaran para kumbang. Daya tariknya kian hari makin memikat para capres.
Hingga hari ini Khofifah terus bersikap cool dan masih diam. Jangankan menyanggupi, memberikan kisi-kisinya pun tidak.
Orang begitu sulit menebak ke mana arah Khofifah di percaturan politik nasional.
Padahal godaan politik nasional begitu besar. Dia tidak ingin mendapat kesan meninggalkan tanggung jawab utama sebagai gubernur.
Mantan menteri sosial ini bahkan tidak terlihat membentuk jaringan relawan. Juga belum safari ke mana-mana. Dia terus safari di Jatim.