FAJAR.CO.ID, KENDARI – Pengamat Politik Universitas Halu Oleo (UHO) Dr. M. Najib Husain berharap kompetisi pada Pemilu 2024 untuk selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia, dengan cara menghindarkan pengunaan Politik Identitas dalam Pemilu 2024.
Hal ini ia utarakan saat menjadi salah satu panelis dihadapan ribuan peserta Musyawarah Rakyat (Musra) Projo ke XIX di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (19/2).
“Agenda bersama yang harus kita jaga adalah bagaimana persatuan dan kesatuan itu tetap kita jaga,”ucapnya.
Sambungnya, bagaimana kemudian kita melahirkan pemimpin yang tidak menimbulkan perpecahan, menimbulkan pertengkaran, makanya kita upayakan bagaimana kemudian kompetisi yang terjadi di tahun depan, adalah kompetisi yang menghindarkan yang namanya politik identitas.
“Yang paling utama, bagaimana kita melenyapkan yang namanya politik identitas, kalau ini tetap terjadi maka kita akan melahirkan apa yang namanya perpecahan,”tegasnya
Lanjutnya, bahwa hari ini kita berkumpul dengan berbagai warna, dengan berbagai kelompok, mengapa berkumpul ditempat ini, tak lain karena kita menginginkan bahwa pemimpin kedepan jauh lebih bagus.
“Kita sudah merasakan bagaimana kepemimpinan Presiden Jokowi selama 9 tahun, apakah kita merasa aman? apakah anda merasa senang? Selama kepemimpinan Jokowi selama 9 tahun kita bisa merasakan, salah satu konsep yang dibangun oleh Jokowi, pertama kali dengan konsep yang namanya konsep Bhinneka Tunggal Ika.
“Dia (Jokowi) tidak melihat dari kelompok manapun juga dia, dia tidak melihat dari siapapun dia, tapi yang dia inginkan, bagaimana pendekatan emosional kepada masyarakat, kita bisa melihat bagaimana pemimpin yang mau turun ke lapangan, posisinya tidak hanya berbicara, tapi dia bisa melakukan tindakan,”terangnya.