Hal tersebut menjadi bahan perhatian khusus di media sosial dan kalangan kalangan sosial, dikarenakan jalan tersebut sudah lama rusak dan belum ada sama sekali tindak lanjut pemerintah terkait sampai dengan sekarang.
Karena ketidakpastian pemerintah kapan perbaikan (mengaspal) jalan tersebutlah sehingga masyarakat langsung turun mengerjakan, walau dengan kondisi keterbatasan alat dan bahan untuk perbaikan Jalan tersebut.
“Kami sudah menunggu lama terkait perbaikan jalan tanjakan yang dijanjikan tersebut, ini bukan soal sengaja, tetapi memang sudah seharusnya di kerjakan”. ungkap Yahyan.M kepada fajar.co.id, Jum’at (19/5).
Lanjutnya, informasi dari masyarakat, sampai pada detik ini (Jum’at,19/5) belum ada upaya tindaklanjut yang akan dilakukan oleh pemerintah terkait.
“Sangat disayangkan jalan sekelas Provinsi Sultra tidak di perhatikan sama sekali, lalu sampai kapan hal itu terus menerus terjadi,” ungkap Yahyan meluapkan kekecewaannya kepada pemerintah Kabupaten Kolut.
Sambungnya, seharusnya pemerintah harus sigap melakukan upaya-upaya perbaikan jalan tersebut, bukan hanya menabur janji pada masyarakat, masyarakat butuh kepastian dan tindakan terhadap daerahnya.
“Sampai pada hari ini, masyarakat masih melakukan pengalangan donasi untuk perbaikan jalan tersebut, akan tetapi, ini tentunya sangat mengecewakan sebab Jalan sudah menjadi tanggungan masyarakat, bukan lagi menjadi tanggung jawab pemerintah terkait.
Lebih lanjut Yahyan, bahwa kami sebagai masyarakat, mahasiswa,dan pemuda di Kabupaten Kolut sangat merasa ini tidak wajar terjadi, apabila terjadi kerusakan dan tidak ada upaya perbaikan jalan tersebut oleh Pemerintah Kolut.