FAJAR.CO.ID, KENDARI – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus melakukan upaya pengembangan sektor ekonomi, khususnya di Provinsi Sultra.
Kadin Sultra telah banyak melakukan gerakan ekonomi kerakyatan seperti melakukan ekspor impor baik skala nasional hingga internasional yang melibatkan pelaku usaha lokal dengan konsep Hulu dan Hilir.
Tidak hanya itu, Kadin Sultra juga turut andil dalam melakukan penekanan inflasi di sejumlah daerah seperti Kota Kendari, Kolaka Utara (Kolut), Buton Tengah (Buteng) dan sejumlah daerah lainnya.
Saat ini Kadin Sultra tengah melakukan persiapan pasar digital dan higienis di Kota Kendari.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Kadin Bidang Pasar Modal, Sastra Alamsyah menjelaskan, pasar tradisional menjadi pasar digital merupakan suatu keharusan di era saat ini.
“iya, era sekarang merupakan era digital kita tidak bisa menghindari itu”, kata Sastra, Rabu (12/7).
Ia menambahkan, Kadin Sultra mendorong dunia digital ke pasar tradisional dalam melakukan traksaksi non tunai.
Proyek pertama akan dilakukan di sejumlah pasar Kota Kendari, salah satunya di Pasar Wayong.
“Perilaku belanja pedagang dan pembeli kita ubah menjadi transaksi non tunai (digital),” cetus Sastra.
Untuk mendorong program tersebut, Kadin Sultra sudah mendorong ke Bank Indonesia (BI) Sultra.
Sebagai langkah awal 120 orang pegawai Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Kota Kendari bakal diberikan pelatihan terkait digitalisai atau pengunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Langkah itu dilakukan agar seluruh pasar tradisional wilayah Kota Kendari bakal menerapkan penerapan pembayaran non tunai.