Kata lagi mengharapkan agar informasi yang disampaikan harus akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, dan jika terdapat kesalahan, kita harus segera mengkoreksi, dan memberikan klarifikasi dengan tetap menjaga integritas dan transparansi, sehingga kita dapat membangun kepercayaan dari anggota dan masyarakat umum.
“Jadi gunakan media sosial sebagai salah satu wadah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman antar anggota. Anggota dapat saling menginspirasi dan memberikan dukungan satu sama lain melalui berbagai platform seperti grup diskusi, forum atau blog, dengan cara ini setiap anggota dapat memanfaatkan potensi pribadinya secara maksimal dan berkontribusi dalam pengembangan diri dan organisasi secara keseluruhan,”ucapnya.
Kata Ketua IAD Wilayah Sultra ini, perlu diingatkan bahwa setiap berinteraksi di media sosial, anggota IAD harus menjaga sikap yang bijaksana dan mempertimbangkan setiap kata yang akan kita publish atau kita bagikan.
“Hindari menyebarkan luaskan konten yang tidak pantas, yang mengandung SARA, mengandung politik, serta ujaran kebencian, penghinaan, pelecehan atau fitnah terhadap individu atau kelompok-kelompok tertentu, serta mempertontonkan gaya hidup mewah, atau sikap dan perilaku yang kurang terpuji,”
“Marilah kita menjadikan IAD sebagai wadah untuk saling mendukung dan tumbuh bersama, mari kita jaga disiplin dan perilaku kita, tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga sebagai bentuk komitmen dalam mendukung penegakan hukum yang tegas dan humanis,”pungkasnya.(IMR/FNN).