“Ditarik ke belakang bahwa penyebab penyerangan itu berkaitan dengan masalah konten Tik-Tok yang membuat pancingan dan sindiran terhadap kelompok lain. Akun media sosial ini kalau tidak dikelola juga dengan kita orang tua dan guru-guru di sekolah tidak mengawasi penggunaan media sosial bisa memicu kerawanan. Dari cikal-bakal itulah yang membuat kenapa kelompok itu mau melakukan penyerangan,” jelasnya.
Eka menyampaikan bahwa akibat peristiwa tersebut, puluhan pelajar itu langsung dibawa ke Polresta Kendari untuk diberikan edukasi dan dilakukan pembinaan sebelum dipulangkan.
“Akhirnya, malam itu kami amankan, kami berikan pelajaran, dan kami sita ada beberapa yang membawa senjata tajam, kemudian sebelumnya pada siangnya juga kami amankan beberapa anak sekolah yang melakukan tawuran,” katanya.
Untuk itu, Eka menambahkan bahwa pihaknya akan melaksanakan secara patroli rutin waktu pulangnya anak-anak sekolah di beberapa sekolah yang kerap melakukan tawuran.(Antara/fajar)