“Tadi sudah saya contohkan bahwa saya tahun 1990, waktu itu membangun di Sulawesi Barat (Sulbar), saat itu masih masuk Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) sekarang menjadi Provinsi Sulbar, itu pun juga karena sawit. Dan kita berharap nanti akan tumbuh daerah-daerah ekonomi baru dengan adanya investasi perkebunan kelapa sawit ini,”terangnya.
Kata Eddy, kita berharap nanti, dari 3 ribu perusahaan, kira-kira 3 ribu di seluruh Indonesia untuk perusahaan perkebunan, yang menjadi anggota GAPKI itu baru 727 perusahaan, artinya masih 30 persen. Termasuk yang di Sulawesi ini, tidak semua perusahaan menjadi anggota GAPKI
“Sehingga saya berharap nanti di kepengurusan yang baru ini, saya dapat merekrut anggota-anggota, kalau bisa semua menjadi anggota GAPKI, supaya apa? supaya pemerintah daerah juga diuntungkan, koordinasinya untuk kepada perusahaan perkebunan lebih gampang, kalau melalui asosiasi,”ujarnya.
Kata Eddy lagi, bahwa ia sangat mengharapkan kepada seluruh anggota GAPKI untuk satu, tingkatkan kinerja organisasinya, kemudian bisa lebih mendekatkan kembali kolaborasi dengan Pemda.
“Kemudian, dengan kolaborasi yang baik, menyakini bahwa sama-sama menyakini industri sawit ini penting, saya yakin bahwa industri ini akan maju, utamanya untuk pembangunan di wilayah Sulawesi,”tandasnya.
Sementara itu, dalam sambutan Gubernur Sultra H. Ali Mazi yang diwakili oleh Asisten III Administrasi Umum Setda Provinsi Sultra Dr. Ir. Sukanto Toding, MSP.,MA menyampaikan sambutan baiknya atas pelantikan pengurus GAPKI Cabang Sulawesi ini.
