FAJAR.CO.ID, KENDARI – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) berkomitmen dalam memastikan keberlanjutan lingkungan didalam pengelolaan perkebunan sawit di Indonesia.
Untuk memastikan itu, GAPKI Pusat mewajibkan seluruh Anggota untuk mendapatkan sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia atau juga yang disebut dengan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), dan saat ini sudah 85 persen Anggota GAPKI sudah mendapatkan ISPO.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum (Ketum) GAPKI Pusat, Eddy Martono, didampingi oleh Ketua GAPKI Cabang Sulawesi, Dony Yoga Perdana saat diwawancara fajar.co.id, usai melantik Dewan Pembina dan Pengurus GAPKI Cabang Sulawesi di Hotel Claro Kendari, Jum’at (25/8).
“Kalau di GAPKI, barusan tadi ada telepon dari Kemenko, dari 727 perusahaan anggota GAPKI, itu sudah 85 persen itu mendapatkan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil ( ISPO) atau sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia,”ungkapnya.
Lanjut Komisaris Utama PT. Mega Karya Nusa ini, bahwa kalau kita (GAPKI) tidak ramah lingkungan dalam mengelola perkebunan ini, sudah pasti tidak akan keluar namanya sertifikat ISPO.
“Kita sangat berkomitmen, karena tuntutan masalah sustainability, bukan hanya di internal atau di lokal atau di Indonesia, tetapi pembeli pun sudah menuntut kesana.
Nah, makanya kita mewajibkan semua anggota kita (yang belum memiliki sertifkat ISPO) untuk mempunyai sertifikat ISPO itu,”tandasnya.
Sementara itu, Asisten III Setda Provinsi Sultra, Dr. Ir. Sukanto Toding,MSP.,MA juga sangat mengharapkan dan mengajak semua pihak untuk berkomitmen dalam aspek keberlanjutan lingkungan dalam pengelolaan perkebunan sawit, khususnya di Sultra.