Jadi, lanjutnya, kebijakan ini secara bertahap mulai masuk dalam tataran implentasi yang lebih teknis lagi, sehingga ITK Buton terpanggil untuk memberikan masukan terkait bagaimana pelaksanaan kebijakan tersebut nantinya di masyarakat, mengingat juga keberadaan ITK Buton sebagai penyambung suara masyarakat atau daerah kepulauan, yang notabene menggantungkan hidup dari laut.
“Tentu kami merasa tersanjung dan bangga karena pemerintah melihat keberadaan ITK Buton ini, serta dianggap mampu memberikan sumbangan ataupun kontribusi pemikiran terhadap arah-arah pelaksanaan kebijakan pemerintah, khususnya terkait bidang perikanan dan keluatan. Hal ini juga menjadi motivasi kuat bagi kami khususnya Ketua Yayasan Sultra Raya Dua Ribu Dua Puluh, Alvin Akawijaya Putra SH untuk menjadikan ITK Buton kedepan sebagai universitas yang kian siap mengambil peran sebagai salah satu pilar masa depan pembangunan sektor kelautan perikanan untuk kemajuan daerah dan bangsa,” harapnya.
Untuk diketahui, dalam daftar nama akademisi yang diundang, ITK Buton berada pada urutan pertama lalu di susul oleh IPB University, Universitas Diponegoro (Undip), Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Riau, dan Universitas Brawijaya (Unibraw).(IMR/FNN).