FAJAR.CO.ID, KENDARI – Menyikapi dampak musim kemarau berkepanjangan atau El Nino di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sultra menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan BPBD Kabupaten dan Kota se- Sultra, di Aula Rapat Sekretaris Daerah, Rabu (18/10).
Rakor ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra, Asrun Lio dan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sultra, Muhammad Yusup. Hadir pada rapat tersebut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari, Kepala BPBD Kabupaten dan Kota atau perwakilan masing-masing, baik secara offline maupun online melalui zoom meeting.
Kepala BPBD Sultra, Muhammad Yusup mengatakan bahwa Rakor dengan para Kalaksa BPBD 17 kabupaten/kota se- Sultra bersama Sekda Provinsi Sultra, untuk membicarakan atau membahas kondisi terkini di daerah masing-masing di tengah kondisi musim El Nino saat ini.
“Jadi melalui rakor ini kita membahas kondisi-kondisi riil yang terjadi di daerah masing-masing dan langkah-langkah antisipasi menyikapi kondisi kekeringan yang ada di daerah masing-masing saat ini,” katanya.
Dia menyebutkan, situasi kondisi kemarau berkepanjangan saat ini sudah beberapa daerah di Sultra yang menetapkan status siaga dan status tanggap darurat.
“Tentunya penetapan tersebut berdasarkan kondisi yang terjadi di daerah masing-masing, di mana yang paling parah terjadi di empat kabupaten, yaitu Kabupaten Wakatobi, Kolaka Timur, Muna, dan Bombana. Keempat daerah ini yang terjadi terparah,” ungkap Muh. Yusup.