Pj Gubernur memberi motivasi dengan menyitir, “Inna Ma’al Usri Yusro. Sesungguhnya, sesudah kesulitan itu akan ada kemudahan.”
Andap berharap melalui perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah / 2024 Masehi menjadi titik awal untuk perjalanan selanjutnya, perjalanan yang selalu mengarahkan hati, pikiran dan batin kita kepada Allah SWT.
“Satu bulan lamanya kita menjalankan ibadah puasa Ramadan, kita melatih diri bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga mengasah kesabaran kita. Insya Allah, Ibadah tersebut akan kita lanjutkan untuk menjadikan keimanan kepada-Nya sebagai benteng sekaligus tameng di sisa usia pengabdian kita semua,”ucapnya.
Pj. Gubernur Sultra juga pada sambutannya juga menyampaikan harapannya, semoga kita dapat berkhidmat untuk mewakafkan hidup di jalan yang mendaki dan sukar, semoga kita termasuk orang-orang yang memilih dan dipilih oleh Allah SWT menjadi orang-orang yang menempuh jalan kebajikan.
Setelah Sholat Ied, khatib K.H. Djakri Napu, menyampaikan ceramah dengan tema “Makna Idul Fitri : Mencari Rasa Bahagia dengan Memberi”
K.H. Djakri Napu menuturkan kisah Rasulullah SAW saat melihat seorang anak yatim piatu. Anak itu duduk menyendiri dengan wajah sedih pada saat Idul Fitri.
Saat itu, Rasulullah SAW meletakkan telapak tangannya dan menawarkan pada si anak yatim. ” Maukah Aisyah menjadi ibumu dan saya (Nabi Muhammad SAW) menjadi ayahmu?,” tuturnya, “tempat tinggal Rasulullah pun ditawarkan menjadi rumahnya anak yatim. tersebut. Anak yatim tersebut mendapat berkah yang luar biasa.”