“Kalau dulu, hujan turun tak pernah sampai masuk air di dalam rumah. Kalau pun air kali meluap, tapi airnya jernih. Sekarang airnya keruh karena ada lumpurnya. Itu dikarenakan di atas sana banyak aktivitas penggusuran gunung dan pembangunan perumahan oleh developer, makanya banjir lumpur kita di sini,” bebernya.
Lebih lanjut, Dongi menjelaskan, akibat maraknya pembangunan perumahan di wilayah yang dipimpinnya itu, terjadi pendangkalan kali akibat sedimen lumpur. Sehingga, wilayah Baito menjadi langganan banjir, meski hanya hujan sekejap.
Olehnya itu, Dongi berharap pemerintah bisa segera melakukan normalisasi kali, agar sedimen lumpur hasil penggusuran pihak developer bisa diangkat.(IMR/FNN).