Pada kesempatan yang sama, Direktur Merek dan Indikasi Geografis Kurniaman Telaumbanua menjelaskan bahwa kerajinan tangan khas Nusantara telah diwariskan secara turun-temurun dan memiliki filosofi mendalam yang berkaitan dengan budaya daerah masing-masing.
“Karena keindahan dan keunikan yang dihasilkan tersebut, tak heran jika kerajinan tangan dari Indonesia ada yang sudah dikenal dunia contohnya kain tenun yang menarik minat pengunjung pameran hari ini,” ujar Kurniaman.
Lebih lanjut, Kurniaman menyampaikan bahwa indikasi geografis (IG) dapat memastikan setiap produk yang dihasilkan tidak hanya memenuhi standar kualitas tertinggi, tetapi juga mempertahankan identitas budaya yang unik.
“Selain itu pelindungan IG ini sebagai bentuk dari pelestarian terhadap warisan leluhur karena produk IG yang terdapat di Indonesia erat kaitannya dengan warisan leluhur. Kita juga ingin menuju komersialisasi produk-produk unggulan IG seperti halnya yang sudah berkembang di Eropa,” tambah Kurniaman.
Kurniaman berharap kesempatan emas ini dapat membawa dampak positif khususnya kepada para pemilik IG terdaftar untuk bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Diharapkan pameran ini juga mampu menjadi ajang perkenalan produk IG kepada dunia dan dapat meningkatkan daya saingnya di pasar global.
Selain dua produk di atas, berikut daftar produk kerajinan tangan yang juga ditampilkan pada pameran hari ini, antara lain :
- Batik Tulis Complongan Indramayu
- Sasirangan, Kalimantan Selatan
- Gerabah Kasongan Bantul
- Tenun Doyo Kutai Barat
- Batik Besurek Bengkulu
- Tenun Ikat Fehan Malaka
- Tenun Ikat Alor
- Songket Silungkang Sumatera Barat
- Lukisan Kamasan Bali
10.Batik Tulis Nitik Yogyakarta - Tenun Gringsing Bali
- Tenun Ikat Tanimbar
- Tenun Nambo
- Tenun Donggala
- Tenun Bumpak Seluma
- Kerajinan Perak Celuk Gianyar Bali
- Sarung Batik Pekalongan
- Tenun Ikat Ngada
- Batik Tulis Lasem
- Tenun Ikat Flores Timur
- Batik Sutra Sasirangan
- Selendang Sasirangan
- Tenun Timor Tengah Utara.(IMR/FNN)