Secara administrasi Puncak Kodya berada di titik RW 05 RT 01 dan 02, Kelurahan Watu-Watu, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari. Penduduk yang bermukim di wilayah ini mempunyai beberapa aktifitas yang bisa bernilai rupiah dengan memanfaatkan barang-barang bekas atau yang tidak layak pakai untuk dijual kembali.
Menurut Lurah Watu-Watu, Sumikro, warga setempat membentuk Bank Sampah. Masyarakat membawa sampah kemudian dipilah-pilah kembali sesuai dengan spesifikasi barang bekas yang akan dibeli seperti besi, kardus, gelas air mineral dan lainnya.
“Setelah berhasil dipilah selanjutnya diukur beratnya kemudian dibayar sesuai dengan hasil timbangannya,” ujar Sumikro.
Selain Bank Sampah, masyarakat juga memproduksi obat berbahan herbal dengan ramuan yang berasal dari rempah dan rimpang. Produknya bernama Minyak Puncak Kodya. Khasiatnya sungguh menggiurkan. Kabarnya Minyak Kodya sudah menembus penjualan hingga ke Luar negeri.
“Yang cukup membanggakan warga Puncak Kodya adalah saat diganjar penghargaan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia (RI) Sandiaga Uno,” lanjut Lurah Watu-Watu.
Piagam penghargaan ini diberikan kepada Desa Wisata Kampung Watu-Watu Kota Kendari sebagai Desa Binaan Kemenparekraf RI pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2023.
Desa wisata Kampung Watu-Watu atau Puncak Kodya meraih peringkat ke 500 dari 17.000 peserta di seluruh Indonesia.
Penghargaan ini merupakan sebuah prestasi sekaligus prestise bagi warga Puncak Kodya. Piagam ini merupakan buah dari kerja keras warga sekitar dalam bekerja keras mengangkat martabat wilayahnya. Mudah-mudahan kerja keras dan lelah ini menjadi berkah.(IMR/FNN).