Sepanjang tahun ini, Pupuk Kaltim diamanatkan untuk mengelola program MAKMUR dan Agrosolution di seluruh Sulawesi, Kalimantan, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Selanjutnya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), NTB, NTT dan Papua Barat. Pengembangan ini melihat realisasi pada 2023 lalu, yang mencapai 72.436 hektar lahan atau mencapai sebesar 113,18 persen dari target 64.000 hektar.
“Sementara total petani yang tergabung mencapai 24.497 orang. Dari jumlah tersebut, produktivitas pertanian di berbagai sektor mampu terdongkrak secara optimal,” lanjut Yusva.
Sejalan dengan itu, program pembenihan jagung hibrida di Purbalingga ini pun ditarget untuk mengikuti keberhasilan serupa melalui kolaborasi multisektor, dengan menggali potensi komoditas unggulan alternatif untuk memberikan nilai ekonomi lebih bagi petani yang terlibat.
“Pupuk Kaltim menargetkan program Makmur Agrosolution tahun ini bisa mencapai hasil yang lebih maksimal, sebagai wujud dukungan Perusahaan terhadap ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani Indonesia,” tandas Yusva.
Mewakili Pemerintah Daerah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga Revon Haprindiat, menyampaikan apresiasi dan menyambut positif dukungan Pupuk Kaltim terhadap potensi benih jagung hibrida, yang dikembangkan melalui program Agrosolution. Kata dia, hal ini menunjukkan komitmen Perusahaan beriringan dengan Pemerintah dalam mendorong produktivitas pertanian, untuk meningkatkan kesejahteraan petani secara merata.
Terlebih program ini sebelumnya juga menunjukkan hasil signifikan untuk pembibitan padi dengan benih berkualitas, sehingga langkah perluasan dengan menyasar komoditas jagung sangat didukung penuh Pemerintah untuk terus dikembangkan secara maksimal.