Festival ini mencakup berbagai kegiatan seperti jelajah sungai, penanaman pohon, talk show mengenai konservasi alam, serta pembahasan mengenai peran perusahaan dan pemerintah dalam pelestarian lingkungan. Manajemen PT Vale juga meresmikan Etalase Nursery dan Kebun Organik, sebagai bukti nyata komitmen terhadap lingkungan.
Pada kesempatan tersebut, PT Vale meluncurkan sekolah konservasi alam dengan tujuan mendidik generasi muda tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan keragaman hayati.
“Sekolah konservasi ini akan menjadi tempat belajar tambahan bagi peserta. Kami berharap mereka dapat menjadi pelopor konservasi yang memahami pentingnya menjaga sumber daya alam,” kata Febri
Febriany menuturkan, PT Vale berkomitmen menerapkan praktik pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan, dan berkontribusi pada konservasi sumber daya alam. “Hal ini berguna menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, sesuai dengan nilai perusahaan yaitu menghargai bumi dan masyarakat,” tuturnya.
Hingga Juni 2024, PT Vale telah melakukan reklamasi pasca-tambang seluas 3.780 hektar. Total area yang dibuka hingga Juni 2024 mencapai 5.761 hektar, dan lebih dari 4,83 juta pohon, termasuk pohon lokal dan endemik, telah ditanam.
Antusiasme peserta dan masyarakat tampak jelas dari berbagai lomba yang diadakan, seperti lomba permainan tradisional egrang dan gasing, serta panggung ekspresi seni. Kegiatan ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian Desa Matano, dengan keterlibatan masyarakat dalam kepanitiaan dan pemasaran produk UMKM.