FAJAR.CO.ID, SEOUL – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia (RI) bersama dengan The Copyright Bureau of Ministry of Culture, Sports and Tourism (MCST), Republik Korea, secara resmi menandatangani Memorandum Saling Pengertian (MSP) Tentang Kerja Sama di Bidang Pelindungan Hak Cipta pada Selasa (10/9) di Seoul, Korea Selatan.
Penandatanganan MSP dilakukan oleh Director General of Copyright Bureau Republik Korea Hyangmi Jung dan disaksikan oleh Kuasa Usaha Ad-Interim Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul Zelda Wulan Kartika mewakili Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Indonesia Min Usihen.
“Kerja sama ini merupakan langkah penting bagi kedua pihak untuk memperkuat upaya
bersama dalam penyidikan kejahatan hak cipta. Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong perkembangan ekonomi, sosial, dan budaya kedua negara,” tutur Zelda.
Zelda menerangkan bahwa, saat ini, bentuk pelanggaran hak cipta semakin kompleks dan
banyak terjadi di dunia maya. Oleh karena itu, kerja sama ini juga mencakup upaya untuk
meningkatkan kapasitas dalam menangani pelanggaran hak cipta secara digital.
“Dalam hal ini, kita dapat mengembangkan sistem pemantauan online yang lebih canggih untuk mendeteksi dan menindak pelanggaran hak cipta di internet. Selain itu, kita dapat berbagi praktik terbaik dalam penanganan kasus-kasus pelanggaran hak cipta digital, termasuk penggunaan teknologi blockchain untuk melacak kepemilikan karya cipta,” ujarnya.