“Kami berharap para penyuluh di setiap desa dapat melahirkan inovasi dan berinisiatif cepat dalam pengembangan komoditas, terutama padi,” ujarnya.
Di sela-sela evaluasi, Sekda mengajak penyuluh untuk menunjukkan kreativitas dan menjadi contoh bagi petani lainnya. Ia mengacu pada inovasi yang diperkenalkan oleh salah satu penyuluh, Asdar sebagai model yang diharapkan dapat diikuti oleh yang lain.
“Dengan pengembangan yang baik, pertanian di Konawe dapat menjadi percontohan bagi daerah lain dan pusat pengembangan komoditas unggul,” tambahnya.
Sementara itu, koordinator penyuluh pertanian se-Kabupaten Konawe, Yasir menyampaikan bahwa kegiatan Hari Tani yang baru dirayakan untuk kedua kalinya di Konawe adalah bentuk penghargaan kepada petani.
Ia juga menjelaskan, tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM) petani, yang terus diatasi melalui penyuluhan inovasi.
Dalam kesempatan ini, juga diumumkan hasil penilaian lomba penyuluhan inovasi pertanian oleh Dinas TPHP Kabupaten Konawe. Di kategori Penyuluh PNS, juara I diraih oleh Gede Sumerta dari Onembute, diikuti oleh Subroto, dari Wawotobi, dan I Nengah Punia, dari Padangguni. Untuk kategori Penyuluh PPPK, juara I adalah Nurmayasari Yusdin, dari Lambuya.
Kegiatan ini menjadi harapan baru bagi pertanian di Konawe untuk terus berkembang dan menjadikan daerah ini sebagai ikon Kota Padi yang makmur.(IMR/FNN).