Guna memaksimalkan produktivitas padi secara mandiri, Pupuk Kaltim pun telah menyiapkan serangkaian upaya melalui skema metode budidaya tanaman padi dengan kombinasi pupuk non subsidi. Diantaranya penggunaan pupuk hayati untuk memperkaya mikroorganisme lahan, hingga pupuk organik yang sudah di proses dengan biodekomposer Biodex untuk hasil padi yang lebih optimal.
Menurut Teguh, ditengah pembangunan yang kian pesat, sektor pertanian tidak boleh terpinggirkan. Hal ini mengingat kesinambungan sumber daya lahan, merupakan investasi masa depan bagi generasi mendatang. Oleh sebab itu, Pupuk Kaltim pun memastikan setiap langkah yang diambil dalam mendorong sektor pertanian Indonesia, turut dibarengi upaya mengoptimalkan lahan agar lebih produktif dengan daya dukung yang semakin terjaga.
“Sasaran ini pula yang direalisasikan Pupuk Kaltim dalam mendukung pembangunan IKN, agar tetap berpihak pada lingkungan dan pertanian secara berkelanjutan melalui perluasan tanam di sekitar kawasan otorita,” lanjut Teguh.
Sebelumnya, Pupuk Kaltim juga menggelar program Community Forest di kawasan IKN melalui penanaman 1.600 bibit pohon di area lahan eks tambang Sungai Seluang Samboja. Penanaman di atas lahan seluas 11 hektare tersebut bagian kontribusi Pupuk Kaltim untuk menghijaukan kembali lahan yang masuk kawasan IKN, agar bisa dimanfaatkan kembali dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar.
Melalui program ini, Pupuk Kaltim tidak hanya berusaha untuk menekan jejak karbon, tapi juga menginspirasi serta melibatkan masyarakat dalam upaya yang sama untuk menjaga sekaligus memperbaiki lingkungan secara sinergis. Hal ini sejalan dengan visi Pupuk Kaltim untuk terus mengedepankan konsep sustainability, sekaligus meningkatkan peran terhadap kelestarian serta keseimbangan alam demi generasi mendatang.