FAJAR.CO.ID, KENDARI – Calon Walikota Kendari, Abdul Rasak paparkan konsep program Smart City dalam kegiatan silahturahminya bersama warga Kelurahan Alolama dan Kelurahan Anggilowu, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Rabu (9/10).
Dalam pemaparannya, pasangan calon Nomor Urut 5, Abdul Rasak kembali mereview perjalanan lahirnya konsep ini beserta langkah-langkah konkrit mewujudkan Smart City tersebut dihadapan warga yang menghadiri kegiatan silaturahmi tersebut.
“Tahun 2014, saya masih Ketua DPRD Kota Kendari, dan Asrun sebagai Walikota Kendari. Kita ingin membuat Kota ini menjadi Smart City yaitu Kota yang Cerdas, tetapi untuk membuat Kota yang cerdas, kita agak memiliki kendala, karena sumber daya manusia berbeda-beda dan sangat terbatas. Misalnya daerah-daerah pinggiran kita, anak-anak kita, keluarga-keluarga kita disana, pendidikannya masih dan bahkan ada yang hanya tamatan SD saja. Sehingga waktu itu, keluarlah kebijakan yang kami sebut dengan program Tambat Labuh,”ungkap Rasak.
Sambungnya, bahwa program tambat labuh sebenarnya, salah satu ruang atau space disitu, ada yang disebut dengan Smart Poin yang seharusnya, tapi sekarang kan, tidak terjadi.
“Jadi fungsi tambat labuh ada tiga, pertama adalah tempat berlabuhnya kapal-kapal atau perahu-perahu kita agar tidak semberawut di Teluk Kendari, juga bisa kita tarik retribusinya, seperti itu sebenarnya,”jelasnya.
Lanjutnya, kemudian yang kedua, tambat labuh juga berfungsi sebagai kantong lumpur, karena ada kurang lebih 16 atau 15 anak sungai yang bermuara di Teluk Kendari, karena kalau itu tidak dicegah, pasti terjadi sedimentasi yang sangat tebal, sehingga tambat labuh ini sebenarnya salah satu fungsinya adalah menjadi kantong lumpur.