“Saya kurang tahu, apa ini berfungsi atau tidak?,”ujarnya.
Rasak menambahkan, kemudian fungsi yang ketiga, salah satu space tambat labuh yang mulai dari Kendari Beach sampai di Teratai, kita akan adakan space atau ruang yang kita sebut sebagai Smart Poin.
“Yaitu sebuah daerah tertentu yang akan menjadi lingkungan cerdas untuk percontohan kita, kalau kita belanja tidak pakai uang tunai lagi, tapi sudah pakai kartu termasuk untuk parkirnya seperti itu, kemudian kalau perlu didalam dalam berbahasa boleh juga kita mengunakan dengan bahasa-bahasa internasional selain dari bahasa Indonesia. Jadi itu mencirikan sebagai Kota yang Cerdas. Dan itu sebenarnya konsep yang ada,”bebernya.
Lebih lanjut kata Abdul Rasak, kemudian secara umum, sekarang ia kembali mengangkat yang namanya maju, demokratis dan sejahtera menjadi Kota yang cerdas.
“Tetapi ruang lingkupnya ini, kita akan tidak terlalu spesifik, karena kita pahami bahwa Kota kita ini kan, angka pendidikan kita yang sarjana S1, S2, S3 belum sesuai harapan, terutama daerah-daerah yang berada di pesisir dan daerah-daerah pinggir. Langkah konkrit yang akan kita lakukan untuk menjadikan kita daerah yang cerdas dari sisi pendidikan, yang pertama, kita akan mengeluarkan kebijakan yaitu dorongan beasiswa kepada anak-anak kita yang lagi bersekolah terutama yang tidak mampu,”jelasnnya.
Katanya lagi, kemudian yang kedua, dari sisi pendidikan dasar kita, ia dan Afdhal akan mendorong melalui bantuan subsidi yaitu baju dan celana.
“Karena bapak ibu sekalian, kalau setiap tahun ajaran, dia bersamaan Ibu-ibu, anaknya masuk SD, anaknya juga masuk SMP, dan anaknya juga masuk SMA, maka akan kerepotan untuk baju dan celananya. Olehnya itu, pemerintahan Rasak dan Afdhal untuk membuat daerah kita ini cerdas dalam sisi pendidikan, maka Rasak dan Afdhal akan memberikan subsidi untuk pengadaan baju dan celana untuk anak-anak kita,”terangnya.