“Yang pertama mulai dari perencanaan pembangunan, perencanaan pembangunan ini berdasarkan tata aturan perencanaan kita dalam sistem pemerintahan kita ada dua yakni melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan reses Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Tapi Faktanya ruang ini kecil, makanya generasi muda kedepan kita berharap kita libatkan mulai dari proses perencanaan pembangunan,”terangnya.
Lanjut mantan Ketua DPRD Kota Kendari ini, apa yang akan kita lakukan, kita akan buat yang namanya Platform Transparansi Anggaran Partisipatif.
“Jadi ini (Platform) terbuka sehingga generasi muda, silahkan berpartisipasi didalam mengusulkan apa yang kita lakukan kedepan,”ujarnya.
Sambungnya lagi, kemudian, yang kedua dari sisi pembiayaan, tapi saya sudah katakan. berapa uang kita, uang kita (APBD) sekitar 1,4 Triliun dan belanja kita 1,5 Triliun, dan ternyata kita defisit sekira 88 miliar rupiah.
“Olehnya itu kedepan, apa yang kita laksanakan harus betul-betul tepat sasaran, agar uang kita tidak bias,”imbuhnya.
Abdul Rasak menyampaikan bahwa posisi atau peran pemuda didalam proses pembiayaan atau penganggaran, yang pertama adalah kita dorong anak-anak muda kita agar betul-betul mandiri, karena dengan mandiri mereka belajar berUMKM.
“Sehingga generasi muda kita tidak perlu berharap dari APBD, tetapi mereka generasi muda yang punya pendapatan dan dapat berkontribusi bagi peningkatan pendapatan daerah kita. Makanya dari itu, kedepan kita akan anggarkan dari APBD kita untuk membangun “Satu Kecamatan, Satu Rumah Kreatif” untuk mendidik dan melahirkan generasi muda yang sukses dan mandiri di bidang UMKM atau menjadi enterpreneur – enterpreneur muda di Kota Kendari,”bebernya.